Wednesday, September 17, 2008

one child policy

pemerintah china sejak tahun 1979 menetapkan kebijaksanaan (*pemaksaan, pembatasan hak*) di mana suatu pasangan suami istri hanya boleh memiliki 1 anak.

pengecualian:
* bayi kembar 2, 3, 4 dstnya.
* suami istri kedua-duanya dari suku minoritas, boleh memiliki 2 anak
* pasangan petani, jika anak pertama adalah anak perempuan, boleh memiliki anak kedua, yang diharapkan bisa laki2. karena laki2 dianggap sumber tenaga.
* ada ijin khusus dari negara karena yang bersangkutan memiliki kontribusi yang besar bagi negara.
* anak pertama terbukti dari pemeriksaan medis memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan, atau bisa disembuhkan dengan menerima donor dari bayi yang akan dilahirkan. (ini detailnya kurang tau)
* suami istri sama2 merupakan anak tunggal dari keluarga masing2.
* pasangan suami-istri tinggal di luar negeri dan sang anak gak dibawa pulang ke china.
* kalo gak salah sih ada 13 persyaratan di mana suatu pasangan boleh punya 2 anak.

tadinya kami mengira jika salah satu orang tua adalah foreigner, maka boleh memiliki anak kedua dstnya asal statusnya warga negara asing dan BUKAN WARGA NEGARA CHINA. karena demikianlah informasi yang kami terima 1.5 tahun lalu dari kantor imigrasi dan dari badan pengendali kelahiran penduduk tingkat propinsi maupun tingkat pusatnya (Beijing). ternyata mis-informasi ini mencelakakan/merepotkan kami saat ini.


apa sangsinya kalo melanggar aturan dari pemerintah ini?
pasangan bersangkutan akan didenda (habis2an) dengan jumlah uang yang sangat tinggi. sebagai contoh, kasusku ini, konon katanya akan didenda 3~4 kali lipat dari gaji tahunan kami berdua.

misalnya saja, suami istri berpenghasilan 100 juta satu tahun, berarti akan didenda 300~400 juta. atau contoh lain, teman kantor saya, ketika adik lahir, truk ayahnya yang merupakan sumber mata pencaharian yang dijadikan denda.

di samping itu, bila pasangan bersangkutan bekerja untuk badan-badan pemerintah atau perusahaan milik negara, maka akan dipecat.
makanya kami sutrissss banget, di samping bayar denda 4 kali lipat penghasilan tahunan kami berdua, suami bakal kena pecat (suami kerjanya di china telkom).

tapi kalo misalnya punya koneksi yang kuat, bisa saja lolos dari denda maupun pemecatan. seperti contoh, tetangga rekan kantor, suaminya kerja di dinas perpajakan, 3 anak pertama adalah perempuan, dan menginginkan anak laki2. sehingga anak keempatnya laki2. karena punya koneksi, dia tetap bisa mempertahankan pekerjaannya di dinas perpajakan.

akibat yang paling kerasa yaitu tingkat aborsi di china tinggi dan lumrah.
dulu pada kehamilan pertama, saat check ke dokter untuk pertama kalinya, si dokternya nanya dulu: anaknya mau gak?
nyaris tersinggung ditanya begitu!
ternyata semua orang ditanya begitu.
terus pada check ke sekian, ngelihat ada anak remaja, dilihat dari tampangnya sih kayaknya SMP pun belom tamat. dia ditemani pacarnya yang nunggu di luar buat menjalani proses aborsi.
ahhh ... (*geleng2*)
buat yang sudah punya anak, terus hamil karena kebobolan .. tinggal ke dokter dan digugurkan saja. malah dapat jatah cuti 15 hari.

efek yang mengerikan mungkin infanticide terhadap bayi perempuan. gak tau deh.. gak punya data statistiknya.

saat USG, kita tidak pernah boleh melihat monitor komputer. petugas USG juga dilarang keras memberitahu bumil jenis kelamin calon bayinya. takutnya si bumil bisa tau cewek atau cowok, terus kalo ketauan cewek, sapa tau mau digugurin. di china sini budaya patriarki masih cukup kental. masih banyak orang berharap punya anak laki2.

kalo punya koneksi, bisa cari petugas USG yang mau memberitahukan diam2. petugas USG kalo ketahuan memberitahukan jenis kelamin calon bayi, bisa dipecat dari pekerjaannya.

di samping itu, kalo misal ketahuan hamil anak kedua, bisa dikejar2 oleh petugas dari dinas pengendalian kelahiran, untuk digugurkan. even misal dah ketahuan hamil tua pun katanya tetap dikejar2.


tantenya suami kan juga gitu. saat hamil Qiqi, dia bilang ... mmmh... menurut itung2an dan feelingnya, bakal bayi cewek. terus nyuruh aku mastiin dengan USG ke klinik kampung. kalo cewek, digugurin. alamak jan... mana mungkin aku lakukan terhadap buah hatiku! bancipun, cacatpun .. aku akan terima dengan kasih sayang yang sama.

13 comments:

Anonymous said...

Wah ekstrem sekali ya peraturannya , mudah2an Tuhan bersama kalian selalu , dan masalah Qiqi mendapat pertolongan-Nya ..

Moga2 nggak sampe dapet denda sama sekali ya , amen

ikutan sedih membayangkannya Yen dan sangat mengerti kesedihanmu ( baca postingan2 di bawahnya )

Anonymous said...

gila deh Yen... ngeri banget peraturannya. gak berperikemanusiaan ya.. :(

Anonymous said...

sampe segitunya yah peraturannya...
duh, smoga yang terbaik terjadi buat kamu ya, yen...
percaya deh, Tuhan ga pernah tinggalin anak2Nya yang selalu berharap dan mengandalkan Tuhan. Amin.

Anonymous said...

ternyata kok, ngeri banget yach. gak bisa mbayangin dech, gimana perasaanku kalo harus pisah ma putri kita, tetep semangat yach, aku do'ain ada jalan yang terbaik,salam kenal

Ian's mom said...

Semoga Tuhan memberikan keajaibannya atas kasus Qiqi.. Jangan putus semangat yah Yen, terus cari jalan keluar... pasti Tuhan akan membantu kalian semua...

Ninis said...

Ya ampunnnnn *speechless*
Gak berperikemanusiaan banget!
Tapi kalo gak ditekan gitu, bisa membludak terus sih ya penduduk China yang kepadatannya udah nomer 1 di dunia..
Ya tapi kalo udah jadi anak trus dikejar2 suruh menggugurkan sih kebangetan! Apalagi kalo udah dilahirkan...

Yang paling parah tuh soal pemecatan itu! Udah susah kok malah dipersulit..

Duh, semoga jalan keluarnya gak merugikan kalian sekeluarga ya..
Kesian Angie..

Anonymous said...

aduh yen,....tabah ya,...mudah-mudahan bsa lolos dehhh

debbie said...

ih!!! gelo banget!!! ekstrim!!
Gak berperi kemanusiaan!

Keterlaluan banget sampe segitu gampangnya menggugurkan kandungan (membunuh janin) hanya utk sebuah policy yang jelas2 buatan manusia.

yang tabah, sabar. Sun sayang sama 2 bidadari nya ...

mochie said...

ck..ck..ck, ribet amat ya peraturannya, mungkin sehub dgn sudah padatnya penduduk di China ya, tapi mbok ya kalo yg udah lahir jgn dikejar2 suruh gugurin ya... tega amat.. mudah2an solusi yg dari KBRI manjur ya, jadi qiqi tetep bisa deket maknya.. sabar ya yen!

Kevin Lau said...

semoga saran dari kbri bermanfaat ya Yen, moga Qiqi tidak berpisah dari orangtuanya.

Anonymous said...

wah baru tau nih aturan di China begitu. Hiks.. kok gak berprikemanusiaan banget ya? Segitu mudahnya melakukan aborsi, apa karena negara yang suruh terus orang-orang tua itu jadi ngga punya 'hati'?

speechless lah :(

TotaLuki said...

Yah yen.. sedih amat.. mudah2an semuanya cepetan beres deh..dan pasti dikasih Tuhan jalan terbaik biar bisa sama2 terus.. gue juga ga bisa deh pisah sama anak.. hiks..

Anonymous said...

sabar ye..semoga elo dan keluarga dapet jalan keluar terbaik...