Monday, November 09, 2009

STOP child abuse

suatu sore minggu lalu ..
saat turun dari bus kantor dan berjalan kaki pulang,
di tengah jalan, di depan jalur pertokoan ..
terlihat seorang anak laki, kira2 kelas 6SD, sedang bermain skateboard.
dia sedang melakukan gerakan membelok pelan-pelan.
tau-tau kehilangan keseimbangan, jatuh menimpa tempat sampah dan sebuah kaleng.
seorang pria, pasti adalah ayahnya, baru menyelesaikan pembicaraan dg HP.
tau-tau sang ayah langsung kalap, mengamuk, menendang berkali-kali anaknya yang belum bangkit dari jatuh.
untung ibunya segera datang menghentikan.
nyaris kuomel2i sang ayah, tapi aku hanya menahan diri ..
siapa tahu sial, malah dihajar pria yang lagi kalap itu .. !


kasian sekali dirimu, nak!
apa salahnya bermain-main dg skateboard?
apa salahnya dirimu lalu kehilangan keseimbnagan dan terjatuh?
kasian sekali dirimu memiliki seorang ayah yang sedemikian kasar.


minggu lalu juga...
di tivi disiarkan liputan tentang seorang anak perempuan usia 4 tahun yang selalu disiksa ibunya. sang ibu menikah pada usia yang terlalu muda. saat kejadian, dia baru berusia sekitar 20 tahun, dan telah mempunya 2 anak. yang kecil adalah anak laki-laki berusia sekitar 1 tahun.
setiap inch dari badan anak perempuan tersebut penuh dengan luka-luka akibat pukulan dengan ranting pohon oleh ibu kandungnya sendiri. yang paling mengenaskan, suatu hari sang anak dibanting ibunya ke dinding, akhirnya sang anak yang tak berdosa, meninggal akibat pendarahan di otak.


mudah2an kita tidak bersikap seperti pria yang aku lihat itu atau ibu dlm tayangan tivi itu!
anak-anak kita dilahirkan bukan untuk mendapatkan perlakuan demikian.

PLEASE STOP CHILD ABUSE!


jumat sore di meja makan, sebelum jam makan malam.
Smarty, ponakanku, sedang menggerak2kan sumpit di tangannya.
tanpa sengaja, sumpitnya mengenai sayur di meja.
ada sepotong kecil sayur yang terloncat dari piring.
ayah Smarty langsung menggertak Smarty dengan keras.
bahkan nyaris mau memukul.
di dapur, aku bilang ke ayah Smarty,
"sebenarnya gak perlu menggertak keras begitu.
toh Smarty juga bukan sengaja mau berbuat kenakalan.
kan bisa bilang dg baik-baik."

kata ayah Smarty, "dia harus dididik."
kataku lagi, "mendidik kan tidak harus dg kekerasan.
bisa dibilang dg baik2. Crystal kemaren menumpahkan krim muka,
kena ke bajunya, sandalnya dan lantai kamar.
aku bilang, lain kali lebih hati-hati lagi yah.
karena Crystal memang bukan sengaja mau menumpahkan."


menjadi orang tua memang kadang tidak gampang.
lebih tidak gampang lagi adalah mengendalikan kesabaran dan emosi kita.


anak-anak bukan nakal .. tapi mereka bereksplorasi,
mereka belajar melakukan sendiri hal-hal yg menurut mereka
mereka bisa lakukan sendiri.
memang mereka melakukannya tidak sempurna,
bahkan mungkin malah membuat berantakan atau menimbulkan kekacauan.
mereka hanya anak-anak.
mereka masih dalam proses belajar.
belajar untuk lebih mandiri.


suamiku juga gak terlalu sabar menghadapi anak-anak.
kemaren Angie mau mengambil biskuit,
gak sengaja memecahkan sebuah gelas.
untung anak-anak di rumah selalu bersandal.
saat aku membereskan pecahan gelas tersebut,
Angie sendiri yang bilang berkali-kali,
"aku yang melakukannya. aku yang melakukannya"
aku bilang ke Angie,
"gapapa. lain kali hati-hati yah. gelas bisa pecah.
kalo keinjak atau kepegang,tangan atau kaki bisa berdarah."


wah, kalo suamiku yang dirumah, kali Angie bisa dipukulin pantatnya.
barangkali dia akan bilang,
"harus dipukulin, biar dia ingat, dan lain kali gak melakukannya.
kan berbahaya kalo sampai dia jatuh kepeleset dan kena pecahan beling."


aku pikir, kami harus lebih hati-hati meletakkan barang2 yang bisa membahayakan si kecil.
dan juga gerak-gerik si kecil di rumah, jangan sampai tanpa diawasi.
anak seusia Angie sudah bisa membuka pintu sendiri,
sudah bisa mengambil kursi untuk menjangkau barang-barang yang letaknya lebih tinggi.
jadi gerak-geriknya juga jangan sepenuhnya dibiarkan tanpa pengawasan.


sama halnya seperti baby-walker, yg DIANGGAP BERBAHAYA.
aku tidak pernah anti atau takut menggunakan baby walker.
kedua anakku melewati masa menggunakan baby walker.
anak-anak yang jatuh di tangga dg baby walker, itu semua akibat kelalaian orang dewasa.

tau anak-anak menggunakan baby walker, kenapa rumah sendiri tidak dibuat supaya "AMAN".
dulu aku ingat sekali, kami tinggal di rumah total 4 lantai.
ketika adik bungsuku mulai bisa berjalan. semua tangga oleh orang tuaku ditambahkan pintu kayu.
jadi tidak ada risiko anak jatuh di tangga, ntah karena manjat sendiri atau saat menggunakan baby walker.


sori ,, dari child abuse dah ngelantur ke soal "keamanan" buat si kecil.

12 comments:

lisa said...

setujuh Yen. Di rumah juga kalo misalnya anak2 numpahin air, ya udah gue bilang aja next time ati2, jangan numpahin lagi, kan lantai licin, orang lain bisa jatoh. kalo yang gede yang numpahin ya gue tambahin, sekarang ambil lap, bersihin lantainya, supaya orang lain gak jatoh. kasian sih anak2 kalo orang tuanya suka maen tangan. kan mereka belom totally ngerti...

Lidya said...

setuju mbak, anak ku juga pakai baby walker tapi baik2 aja kok. itu smua kan tergantung kita nya ya

Michael, Ryan , Emily's Mommy said...

semoga kita selalu ingat akan hal ini...kadang suka kilaf marah marah nggak tentu..makasih udah di ingatin..maklum aku bukan ibu yang perfect Yen...

zee said...

Benar Yen.
Jadi orangtua itu tidak gampang, krn mengendalikan emosi di depan anak itu berat sekali.
Gue aja klo habis marahin vaya pasti nyesel. Tp mudah2an sih ga sampe mukul tendang kayak si bapak kurang ajar itu... tak tahu diri tuh orang. Hehehe emosi jg bacanya.

Anonymous said...

aku juga pernah liat anak umur 4 th di singapore ditampar berkali-kali ama emaknya karena nangis minta sesuatu. kalo di amerika, udah ditelpon polisi tuh. (tp di amerika berlebihan pulak hehe) teman aku diambil anaknya gara2x ditampar.

Cyntha said...

setujuuuu yen....cuma terkadang kita lupa untuk menahan emosi. semoga aj gw ga sampe berlebihan kyk bapak2 itu/tv. bahkan semoga bisa lebih bae lg dr skrg :D

gw jg pake baby walker n no problem tuh. malah skrg aj si aira suka minta naek pdhl mah uda ga perlu kaleee *kangen kali dia xixixi*

lesca said...

setuju banget sama tulisanmu jeng.
anak2 itu emang sedang berekslplorasi. tapi buat sebagian orang yang ga sabaran, mereka emang sering dapet cap: "nakal"
it's not fair...

Desy Noer said...

tulll bangets!!
Ini juga salah satu ujian kesabaran. agar jangan sampe terjadi kesalahan fatal hanya karna orang tua gak bisa nahan emosi.

elly.s said...

GOOOOOOOD..kalo punya anak bwat dipukul2 n ditendang2 kenapa kawin n punya anak sih??

makasih udah ngingetin....

ary said...

aduh ... serem banget itu bapak. Tulisanmu ini ingetin aku tuk lebih sabar lagi ngadepin si kecil nih, biar lebih pinter ngendaliin emosi. Smoga gak jadi ibu yang temperamen, hehehhe

Y3nn1 said...

banyak yang masih menerapin cara ortu2 dulu dalam mendidik anak. Musti mukul buat bikin anak kapok / jera, agar ga ngulangin kesalahan yang sama. Jadi kaya mendidik hewan kesannya...hiks...Moga kelak gw bs lebih bijaksana deh...musti banyak belajar dari lu Yen.

Tikno said...

Artikel yang bagus.

Saya punya anak umur 3,5 tahun. Sering saya tidak mencegah dia walaupun tahu kalau dia akan berbuat kesalahan yang tidak berbahaya, seperti salah memegang sendok ketika mengambil kuah atau salah menekan tombol TV ketika dia mau menghidupka TV. Tujuannya agar dia mendapat pengalaman berharga dari kesalahannya.