cerita dikit soal suami

Lagi pengen cerita soal suami.

Dia itu kuli pemerintah, kerja di perush telkom sejak lulus dari D3 telcom. Orangnya ulet dan pekerja keras. Tapi cerdas lho … (*muji2 suami sendiri boleh dong…*)

Kerja di pemerintah china sini rada2 mirip2 dg kalo PN di indo lah. Walau gak separah di tanah air, di sini sedikit banyak masih ada yang mengandalkan koneksi supaya karir melejit pesat. Suamiku termasuk yg bener2 ngandalin diri sendiri, berjuang sendiri, gak punya koneksi.

Awal karir sebagai pekerja shift di divisi maintenance di bagian transmisi. waktu kami baru nikah, dia baru gak lama jadi team leader. kerja masih berdasarkan shift. di telkom sini, orangnya banyak, kesempatan dikit. kalo performance gak menonjol, bisa aja terus-terusan kayak gini sampai pensiun. apalagi dia dah nyaris kepala tiga.

suami termasuk yang selalu berniat untuk maju. pernah sekali, ada kesempatan, beberapa orang mendaftar. suami merasa punya kans yang paling besar. taunya, yang diloloskan orang yang sering main mahjong bersama atasan. suamiku langsung menghadap atasannya dan menyatakan kekecewaannya.

sejak itu, si atasan mulai lebih banyak memperhatikan dan memberi kesempatan. menurutku, suamiku juga sangat pantas diberi kesempatan. (*doh...belain suami sendiri.*)

baru-baru ini, ada posisi asisten manajer, yang akan melahirkan kesempatan-kesempatan untuk terus maju. awalnya suami gak mendaftar, karena bukan bidang keahliannya. namun, bos yang di Feidong, distrik tempat suami dinas selama 1 tahun, meminta suami mendaftar. akhirnya suami mendaftar semata-mata agar si bos gak tersinggung atau merasa gak digubris. apalagi si bos punya penilaian positif terhadap suami. malah kata suami, si bos sering menyanjung2 dirinya di depan atasan2 lain.

akhirnya dia hanya lolos sampai ke tahap ke-2. tahap pertama, ujian 12 orang. terplih 6 orang buat wawancara. dari orang akan terpilih 3 orang untuk proses akhir (presentasi). sayang, suami tidak termasuk dalam 3 orang yang lolos. dia sendiri juga merasa performance dirinya saat wawancara gak memuaskan.

Senang juga suami masih punya niatan maju, setidaknya masih bisa diandalkan. Soalnya akunya dah males berkarir. Mendingan kerja cemen-cemen aja. gak mau yang muluk-muluk … jam pulang kantor bisa langsung pulang dan mengurus para krucils. Sambil ngarep-ngarep siapa tau dpt lotre 5 milyard…. langsung pensiun … Hahahaa… tapi kapan yah beli lotrenya …?!!!