Crystal speaks mandarin (chinese) at home.
i did try to teach her speak bahasa indonesia and sing indonesian songs. singing is okey. but it's quite difficult for speaking! everybody speaks chinese with her. (*the other problem is i am not consistent enough*). i think it might be difficult for her, because we also need to teach her English. 3 languages at a time? it could be too hard and confusing for her. i dont want to be too ambitious to let her speak (learn) 3 languages at the same time.
any better suggestion / experience sharing .. how may i teach my kids to speak bahasa indonesia, while they also need to learn English? when will be the right time?
7 comments:
From what I have read, kids learn different languages very easily. They are like sponges. The younger the better. During the first year it is most important to expose them to different languages since they are able to imitate any sound at that age. It is important for you to speak Indonesian at home consistently. Maybe make it a rule that during certain hours, only Indonesian may be spoken. How did you learn English so well? I'm sure you could help them with that too, have "English hour" where only English is spoken. You know it so well you will be a great teacher!
Yen, kalo kata para pendidik di tempat gw, kalo emang mau ajarin anak belajar banyak bahasa pada satu saat, usahakan konsisten dulu (lo sendiri udah nulis kalo kurang konsisten hehehe).
Jadi misal di rumah lo konsisten ngomong ama anak bahasa Indonesia, kalo ama suami dan keluarga lainnya, lo bisa ngomong pakai Chinese. Trus bokapnya, pakai Chinese. Nanti anak akan langsung otomatis pakai bahasa Indonesia kalo ngomong ama lo. Ini gw terapin di rumah, juga di rumah temen gw yang bokapnya Perancis dan ibunya Jepang.
Nah, kalo lo pengen bahasa Inggris juga, ya mulai masukin kursus aja yang buat anak2 dulu, nanti seiring bertambah usia, semakin tingkatkan aja Inggrisnya.
Just my 2 cents ;)
Betul tuh kata Hedi, coba kamunya yang konsisten sama bahasa Indonesianya, biar sama bokapnya bahasa inggris, dan sama kakek neneknya bahasa china.. mumpung masih anak anak, nggak terlalu banyak kok , otak mereka ntar bisa mengkolom kolomkannya sendiri, begitu katanya sih.. aku cuman 2 bahasa soalnya.. hehehe
emang susah yen ! krn cuman lo satu2 nya yg berbahasa INdo dirumah .
konsisten yah susah yah , krn dia pengen belajar English juga .
mending gini aja , untuk kata sederhana lo biasakan ke dia , misal bilang terima kasih pengganti xie2 kalo ngomong sama lo . trus makan, minum , selamat pagi/siang, sore/malam . itu aja dulu .. lama2 vocab dia makin bnyk kalo lo mulai nambahin dikit2 .
bhs indo ntar ntar aja juga gpplah...bhs indo khan gampang hwhehhe
kalo anak temanku, karena lingkungannya mendukung, jd dia bisa dg cepat. emaknya japanese, bapake peruvian, mereka tinggal di amerika. so dia bs spanish, japanese ama english.
Aku juga susah nih ngajar bahasa Indo ke anak2. Jake dari kecil diasuh ama mertua, pagi ditinggal and sore dijemput sb aku ngantor saat itu. Jd sehari2 dia exposed nya bahasa Inggris. Matt waktu kecil aku ajarin banyak bahasa Indo, sejak dia masuk sekolah, mulai pudar deh kemampuan bahasa Indonya. Kadang aku susah juga sih ya bicara Indo samasekali gga ada Inggris, mereka sama sekali gga ngerti. Kdg kalau lagi inget, gw pake 2 bahasa, kalau lagi buru2 yah hy satu bahasa aja, yg mereka ngerti. Mana kalau ngomong kata2 bhs Indo udah cadelnya setengah mati. Yah sutra deh
Berdasarkan pengalamanku nih ya..
Mengajari anak multiple languages memang harus konsisten, dia bicara apa dengan siapa! Dan memang, semakin muda usia anak, maka semakin mudah mengajari lebih dari 1 bahasa. Seperti kita2 di Indonesia juga, yang di lingkungan Jawa sejak kecil berbahasa Jawa tapi begitu sekolah otomatis bisa berbahasa Indonesia.
Jadi kuncinya buat kita2 yang tinggal di negeri asing adalah kita sendiri, bagaimana mengenalkan anak bahasa Ibu kita, karena kalau bahasa dimana kita tinggal, sudah otomatis bakal bisa karena keluarga, tetangga dan sekolah.
Nah kalau di keluargaku, aku membiasakan anak2 berbahasa Indonesia denganku meski kadang2 mereka respon pakai bahasa Jerman. Tidak apa2, paling nggak mereka ngerti maksudku. Tapi nggak jarang juga akunya pake bahasa Jerman, terutama sama Florian karena dia sudah lancar ngomong Jermannya.
Sama Jessica aku banyakin ngomong Indonesia dulu, sama halnya ketika Florian seusia Jessica dulu, aku lebih banyak pakai bahasa Indonesia. Jadi sampai sekarang Florian bisa berbahasa Indonesia meski dialeknya mulai Austrian banget.
Selain itu, aku sering meminta mereka ngomong sama orangtuaku di telfon. Kalau ada kata yang nggak ngerti, biasanya Florian langsung tanya aku.
Kalau bahasa Inggris, seringnya aku bicara bahasa Inggris sama suami di depan anak2, jadi mereka ada feeling juga beberapa kata dalam bahasa Inggris. Selain itu, di taman kanak-kanak juga sudah ada jam khusus mengenal bahasa Inggris. Entah ya kalo di China?!
Susahnya di kasus Ci Yenni, karena Ci Yenni sendirian. Porsinya timpang antara yang berbahasa Indonesia dan China. Kalau di tempatku kan hanya ada aku dan suami yang ngajak anak2 ngomong.
Aku paham situasi Ci Yenni.
Anyway, kuncinya memang harus konsisten. Semoga bisa mengaplikasikan segera ya :)
Tidak ada kata terlambat, tapi bisa mulai dibiasakan pada Angie kalo sudah agak sulit untuk Crystal.
Mungkin lambat laun Crystal akan ada "feeling" juga kalo Angie serin diajak ngobrol dalam bahasa Indonesia sama mamanya...
Good luck ya, Ci..
*duh komenku panjang nian*
Post a Comment