Maren ketika pulang kerja, pas kugendong, kerasa si kecil demam. Malam demamnya sampe 39.1 celcius. Berkali2 tidur sebentar terus kebangun. Boleh dibilang sepanjang malam aku gak tidur dan menggendongnya, membiarkan dia tidur dalam gendonganku. Ini pertama kalinya si kecil sakit dan rewel saat tidur. Sebelum-sebelumnya dia selalu tidur dengan tenang, hanya bangun untuk nyusu 2 kali. Habis itu tidur lagi sampai pagi. Akhirnya dikasih obat penurun demam.
Paginya demamnya turun 37.8. Sore jam 2.30 kami bawa ke rumah sakit. Mengecewakan ... aku merasa dokter cuman cek ala kadarnya, bahkan si kecil umurnya berapa aja dia gak nanya. Kesimpulannya, flu ringan. Terus diberi obat yang menurut kami dosisnya tinggi. Akhirnya si kecil gak kami beri obat dari dokter. Kami pikir dia masih terlalu kecil sebisa mungkin jangan diberi terlalu banyak obat, apalagi yang dosisnya tinggi. Kami malah lebih prefer cara-cara tradisional.
Akhirnya sekitar jam 5 sore, kami beri lagi obat penurun panas yang diminum malam sebelumnya. Menjelang sore, suhu badannya udah normal kembali. Lega!!!
Benar kata Mas Hedi (teman kuliah di mm), saat anak sakit, rasanya sedih sekali, dan maunya sakitnya pindah ke kita aja, biar kita orang dewasa yang nanggung sakitnya. Memandangi wajah dan tubuh mungilnya saat kugendong, aku merasakan hal yang persis sama dengan kata-kata di atas.
No comments:
Post a Comment